Entrepreneur Mindset

Berikut adalah 12 tips utama yang membentuk pola pikir seorang enterpreneur, yang memungkinkan pencapaian keberhasilannya dalam membangun kemandirian financial, dan kebebasan untuk mengisi kehidupannya dengan hal-hal yang paling membahagiakannya:


1. Bila dia tidak ambisius, dia seorang pekerja keras.
Seorang pekerja keras yang mengatakan dirinya tidak ambisius sebetulnya hanya tidak menyadari kesungguhannya untuk mencapai keadaan yang lebih baik.

2. Berorientasi pada kesempatan, bukan pada keamanan.
Baginya tidak ada yang lebih aman daripada kemampuan untuk menghasilkan kemandirian financial.

3. Tegas dalam memutuskan.
Dia tidak berlama-lama berkubang dalam rencana, sehingga dia lebih cepat memulai, lebih cepat terlibat dalam pelaksanaan, dan lebih cepat melihat hasil.

4. Sensitive terhadap kesempatan untuk menjual, untuk menghasilkan uang.
Dia melihat potensi penjualan pada apa pun, dan dia tidak memiliki sentimentalism yang dimiliki oleh banyak temannya.

5. Berorientasi pada solusi.
Dia menolak untuk menjadi bagian dari masalah, dan selalu berusaha keluar dari kesulitan. Karenanya dia mudah melihat hubungan antara kebutuhan, keinginan dan cara-cara untuk memuaskannya.

6. Persuasive.
Dia selalu terdorong untuk mempengaruhi pendapat orang lain, untuk membuat mereka menyetujuinya, dan kemudian untuk membeli darinya.

7. Berinvestasi pada hubungan.
Dia selalu mendahulukan investasi pada hubungan yang bernilai dengan orang lain. Dia memulai, memelihara, dan memperluas hubungannya dengan sebanyak mungkin orang.

8. Hormat terhadap resiko.
Dia tidak takut kepada kemungkinan untuk gagal, tetapi dia tidak juga gegabah dalam mengambil keputusan dan bertindak.

9. Memiliki teleransi yang tinggi terhadap kegagalan.
Baginya kegagalan adalah tanda bahwa dia harus memulai lagi dengan cara yang lebih terpikirkan.

10. Lebih tertarik untuk memulai usaha, daripada menjalankannya.
Dia tidak pernah bosan dalam membuktikan nilai dari sebuah ide, walaupun kecil. Tetapi dia mudah bosan dalam mengelola sebuah usaha, walaupun besar.

11. Dia merasa gelisah dalam keadaan yang stabil dan rutin.
Dan itu yang sering membuatnya keheranan dengan orientasi para karyawannya yang lebih mementingkan stabilitas dan keamanan yang mengeluh karena merasa tidak ada perubahan, tetapi menolak bila diajak berubah.

12. Mempunyai harapan yang berkelanjutan untuk kemajuan dan keberhasilan.
Dia melihat dan merencanakan masa depan yang lebih panjang daripada hidupnya sendiri. Itu sebabnya dia tampil lebih bertenaga daripada mereka yang separuh umurnya dan lebih bersemangat dalam membangun hidup yang berkualitas daripada mereka yang memang memerlukan perbaikan kualitas hidup.
Share on :

0 comments:

Post a Comment